Wednesday, 27 May 2009

THRESHER

Perlakuan (treatment ) kedua pada proses pengolahan kelapa sawit setelah perebusan adalah penebahan (Threshing). Proses penebahan ini bertujuan adalah untuk melepaskan brondolan (fruit) dengan janjangan (Bunch).

Setelah buah (fruit bunch) direbus maka proses berikutnya adalah melepaskan brondolan dari janjangan (bunch). Saat ini ada tiga jenis alat angkut yang digunakan untuk men-suply buah dari sterilizer ke Thresher, yaitu :
1. Lorry yang diangkat oleh Hoisting Crane (sistem sterilizer konvensional)
2. Lorry + Tipper (sistem sterilizer konvensional)
3. Conveyor (Scrapper conveyor (Sistem Continuous Steriliser dan Vertical Steriliser)


Alat yang digunakan untuk melakukan proses ini dinamakan THRESHER. Prinsip kerjanya adalah Thresher berputar dengan putaran tertentu, kemudian buah (fuit bunch) ikut berputar dan terangkat sampai ketinggian tertentu dan akibat gravitasi buah (fruit bunch) jatuh dan mengalami bantingan. Dengan proses ini berkali-kali maka brondolan (fruit) lepas dari janjangan (bunch).


Jenis – jenis Thresher

A. Thresher with Shaft

B. Shaftless Thresher

Effisiensi Threshing
Effisiensi Threshing adalah kemampuan Thresher untuk melepas brondolan dari janjangan.

Dan dipengaruhi oleh :

  •  Effisiensi Sterilisasi.
  • Ketinggian Jatuh dari bunch, ditentukan oleh rpm thresher. (Semakin tinggi semakin bagus-memperbesar gaya energy potensial)
  • Jumlah bantingan paling tidak 6 kali.
  • Feeding sesuai kapasitas dan konstan (jumlah janjangan dalam thresher).

Rumus Putaran Thesher

 Keterangan :

  • n   = Putaran (rpm)
  • D   = diameter Thresher
  • d   = diameter buah (fruit bunch)

Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa putaran thresher dipengaruhi oleh ukuran buah, semakin besar ukuran buah semakin cepat putaran yang dibutuhkan. Tapi putaran juga dibatasi oleh kecepatan keluarnya janjangan dari thresher (semakin cepat akan menurunkan efisiensi Thresher)




15 comments:

  1. Hi- How can we know the capacity for each thresher in FFB ton/hour

    ReplyDelete
  2. Hi Bagaimana boleh kita dapat factor 40 dalam formula itu ?

    Pls advise.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Persamaan tersebut diturunkan dari persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) atau terjadi perubahan percepatan (a) dan gerak lurus beraturan (GLB) atau percepatan tetap dari FFB {istilah fisika di indonesia}. dari penurunan persamaan tersebut maka didapat nilai konstanta 45, dan secara empiris dijadikan 40.

      Delete
    2. Dear Om Uwa
      Apakah saya bisa konsultasi tentang mesin Threaser ini..?
      Email : purwanto@fsmandiri.com
      WA : 0813-1533-6031

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Hi and thanks for this. Do you know any good companies that provide the thresher for 5mt /hour ? thx

    ReplyDelete
  5. Hi and thanks for this. Do you know any good companies that provide the thresher for 5mt /hour ? thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kindly send the drawing design as per your requirement to my email at judomoadi@yahoo.co.id.We will fabricate to you.Regards and thanks

      Delete
  6. Mas bagaimana proses mekanisme thresing

    ReplyDelete
  7. Mas bagaimana proses mekanisme thresing

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  9. Om..apakah saya bisa konsultasi terkait mesin Threaser ini..?
    Email: purwanto@fsmandiri.com
    WA : 0813-1533-6031

    ReplyDelete
  10. untuk berkonsultasi terkait ini bisa hubungi kemana pak?

    ReplyDelete
  11. Email ke deni.iqbal@gmail.com pak

    ReplyDelete

Mari majukan industri sawit indonesia
tingkatkan quality Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel